[Ficlet] Ultah Daehyun

ultah daehyun

‘Ultah Daehyun’

Jung Daehyun

A ficlet with friendship genre and general rated (not sure bout this)

Poster by: Bubblehan

-LittleRabbit-

Tahun ini, Daehyun merasakan ulang tahun sendirian tanpa keluarganya.

Merantau dari Busan menuju Seoul, bukanlah hal yang mudah bagi pemuda seumuran Daehyun. Remaja lelaki itu ingin hidup mandiri, alasan saat ingin berhijrah dari kampung halamannya seraya menunjukkan surat tanda ia diterima pada salah satu universitas bergengsi.

Tanggal 28 Juni tahun ini, dia masihlah sibuk mengerjakan tugas-tugas kuliah yang semakin mencekik leher. Ucapan selamat ulang tahun membanjiri ponselnya dalam bentuk teks maupun foto yang terkirim pada media sosial.

Ibunya mengirim sebuah pesan suara beserta foto sup rumput laut, makanan khas yang ada saat perayaan ulang tahun. Hal sederhana seperti itu membuat Daehyun menangis pada pagi hari. layaknya seorang gadis yang baru saja dicampakkan oleh kekasihnya.

“Ibu, terima kasih! Aku sangat mencintaimu!” balasnya melalui pesan suara, lengkap dengan potret diri yang sedang menangis.

Setelah membalas pesan-pesan yang dikirim oleh teman-teman di Busan maupun teman kuliahnya, Daehyun baru sadar jika sahabat-sahabatnya belum mengiriminya sebuah pesan pun.

Ia tak lupa jika memasang pengingat pada ponsel kawan-kawannya perihal ulang tahunnya.

Licik memang, tapi itulah Jung Daehyun.

“Ah, mungkin mereka berpura-pura lupa dan akan mengejutkanku akhir hari nanti.”

Sambil berkemas, mulut Jung Daehyun tak berhenti berbicara mengenai teman-teman dekatnya.

“Atau mungkin saja mereka akan ada saat aku membuka pintu nanti?”

Baiklah, tinggalkan saja Daehyun dengan spekulasi tentang kawanannya yang lupa.

~o0o~

Senyum bungsu Jung itu masih terpatri dengan lekat di wajahnya saat ia masuk gerbang kampusnya.

“Ada apa dengan wajahmu, Daehyun?”

Pertanyaan yang diberikan oleh teman sekelas sekaligus salah satu sahabatnya itu melunturkan senyuman di wajah Daehyun.

“Aku hanya senang hari ini.”

“Wah! Kaubaru mendapat kiriman uang, ‘kan?” seru si kawan dengan semangat, seraya menyenggol lengan kanan Daehyun.

Uang bulanan memang hal yang paling membahagiakan bagi anak perantauan seperti mereka, omong-omong, selain gaji yang didapat dari kerja paruh waktu.

“Kiriman uang, pantatmu!” sanggah Daehyun disertai umpatan, yang membuat si kawan tertawa keras. “Omong-omong, ini hari apa ya, Youngjae?”

“Hari Selasa, kauitu bodoh atau apa? Sudah jelas sekarang itu Selasa, Se-la-sa!”

Jawaban telak yang didapat Daehyun membuatnya menjadi mendung. Tiba-tiba saja ada suara petir imajiner baginya.

“Kaulupa sekarang hari apa?”

“Astaga, Jung Daehyun!” gerutu Youngjae seraya meletakkan bacaannya, “Sudah kubilang ini hari Selasa! Kenapa tak kaulirik saja kalender di ponselmu, hah?”

Daehyun menyerah! Youngjae tak ingat ulang tahunnya, membuat pemuda itu kembali pada pemikirannya sejak masih berada di rumah. Teman-temannya berpura-pura lupa, kemudian akan memberikannya kejutan pada penghujung hari.

“Aneh sekali menanyakan hari apa pula,” gerutu Youngjae yang masih dapat didengar oleh Daehyun.

Sementara yang sedang dibicarakan oleh Youngjae seorang diri, hanya menirukan omongan pemuda itu di belakangnya, lengkap dengan wajah mengejek yang tercetak jelas.

“Sialan, Jung Daehyun! Jangan meniruku!”

~o0o~

Singkatnya, Daehyun masih belum mendapat ucapan dari kelima sahabatnya hari ini. Bahkan sahabat dekatnya saja memarahinya, pada saat pemuda itu bertanya tentang hari—yang merupakan kode tersirat.

“Kenapa teman-temanku seperti ini, Ya Tuhan?” keluh Daehyun sepanjang ia berjalan pulang. Lorong flat yang gelap seolah mendukungnya untuk bersedih.

Tanggal 28 Juni akan berakhir tiga jam lagi, dan teman-teman yang ia harapkan untuk menemaninya, belum menghubungi sama sekali.

“Ulang tahun kali ini sungguh sial! Sudah banyak yang lupa, jauh dari keluarga, ditambah tugas masih menumpuk! Lengkaplah sudah!” gerutu Daehyun seraya membuka tas yang ia gunakan hari ini.

Sepucuk surat meluncur saat ia mengeluarkan diktat tebalnya. Sepertinya benda itu terselip di antara halaman diktat.

Halo, Daehyun.

Maaf kami belum sempat mengucapkan selamat ulang tahun padamu, tapi sudah diwakilkan dalam bentuk tulisan ini, ya. Hahaha.

Daehyun yakin, ini pasti Himchan hyung yang menulisnya.

Jika saja Junhong tidak mengingatkan tentang ulang tahunmu, kita takkan mengucapkannya! Kauharus berterima kasih pada bocah itu.

Junhong adalah sepupu Himchan yang masih SMA, omong-omong.

Jadi, intinya selamat ulang tahun! Dan maaf kami tidak bisa memberikanmu pesta atau kado mewah, tugas ini sangat mencekik! Kautahu itu dengan pasti, bro.

Semoga kautetap menjadi yang terbaik ya!

Daehyun tersenyum seraya melipat surat yang terdiri dari satu lembar robekan buku itu. Dan kemudian ia asyik membaca serta berbalas pesan lewat group chat bersama sahabat-sahabatnya.

“Traktir aku esok hari, atau nilai ujianmu memburuk, Jung Daehyun!”—Yoo Youngjae.

-FIN-


HABEDE DAMCHU hyung! yuhu~ traktirannya yaaaa xD

5 thoughts on “[Ficlet] Ultah Daehyun”

Leave your comments, B.A.B.Y ~